Melakukan instalasi perangkat
jaringan LAN( Lokal Area Network)
A. Konsep Jaringan Komputer
1. Sejarah Jaringan Komputer
Pada 1940-an, kelompok riset Harvard
University yang dipimpin oleh Profesor H.Aiken melakukan penelitian di
laboratorium Bell guna melakukan pengembangan komputer MODEL I. Awalnya, proyek
ini ingin memanfaatkan satu perangkat komputer yang dapat dipakai bersama.
Untuk itu, dibuatlah sebuah proses pemakaian program dengan prinsip Batch
Processing yaitu setiap komputer menjalankan beberapa program dengan cara
mengantri.
Pada 1950-an, jenis kemampuan
komputer semakin meningkat hingga munculnya jenis super komputer. Di sinilah
komputer mulai di tuntut untuk dapat melayani beberapa terminal sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya,
muncullah konsep Time Sharing System (TSS) dengan prinsip jaringan yang
memungkinkan sebuah host komputer melyani beberapa komputer. Dalam
proses TSS mulai tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang dapa awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Pada era 1970-an, jaringan komputer
dengan konsep proses distribusi (Distributed Processing) mulai
dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host komputer dihubungkan secara seri
ke host komputer utama guna melayani beberapa terminal. Konsep ini dikembangkan
karena beban kerja semakin berat dan harga komputer mulai mahal.
Selanjutnya, ketika harga komputer
sudah mulai menurun dan konsep proses pendistribusi sudah matang, maka pengguna
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses
bersama hingga komunikasi antar komputer ( peer to peer) tanpa melalui komputer
pusat. Kemudian , mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal
dengan sebutan LAN ( lokal Area Network).
2. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer Adalah sekelompok
komputer yang saling berhubungan antara satu sama lain dengan menggunakan
protokol komunikasi melalu media, sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, penggunaan bersama perangkat keras, seperti printer harddisk,
dan sebagainya.
Dengan demikian, pengguna komputer
yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan
komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan
tugasnya.
3. Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki manfaat
yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan komputer yang stand alone.
Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Berbagi Pakai Sumber Daya
Pada pengguna komputer disuatu
organisasi dapat menggunakan perangkat keras komputer seperti printer, hardisk,
disket, scanner, CD-ROM, dan lainnya secara bersama-sama dan saling bergantian
tanpa harus memindahkan posisi perangkat keras tersebut.
b. Berbagi Pakai Software
Beberapa perangkat lunak
(software) dapat digunakan secara bersamaan tanpa harus memasangnya pada
setiap komputer. Bahkan, beberapa pengguna yang berbeda, dapat mengakses dan
meng-update file secara bersama-sama sehingga menghasilkan kolaborasi yang
sangat baik sebagai tim. Selain itu, lisensi perangakt lunak jaringan dapat
lebih murah dibandingkan lisensi stand alone terpisah untuk jumlah pengguna
yang sama.
c. Komunikasi
Komunikasi antar pengguna yang
terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail,
teleconference, atau program realtime chatting yang bisa bertatap
muka. Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat dipenuhi tanpa
harus pindah dari tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon dapat dihemat bahkan
dihindari.
d. Pemprosessan Terpusat
(terdistribusi)
Didalam suatu jaringan komputer, data
dapat diolah secara terpusat atau secara terdistribusi. Pemprosessan secara
terpusat dilakukan apabila sebuah data yang dibuat oleh tiap pemakai jaringan
dikehendaki untuk disatukan dalam komputer terpusat. Sebaliknya, pemprosessan
terdistribusi dilakukan apabila suatu pekerjaan pengolahan data dari komputer
pusat dapat dikerjakan oleh setiap pemakai berdasarkan spesialisasi bidang
kerjanya.
e. Keamanan data
Keamanan data dapat diatur oleh
administrator dengan pemberian hak akses, pembatasan waktu akses, dan pemberian
password untuk melindungi pemakai komputer pusat.
f. Akses internet
bersama-sama
Jika ada salah satu komputer
berhubungan ke internet dan komputer tersebut memberikan izin untuk akses ke
internet maka para pengguna jaringan, dapat melakukan koneksi internet hanya
dengan menggunakan satu buah akun di ISP dan satu buah modem. Hal ini dapat
menghemat dana yang cukup besar.
4. Klasifikasi Jaringan
Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan
komputer, para ahli membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi,
yaitu sebagai berikut;
- Berdasarkan area dan skala
Berdasarkan areal luas dan skala
cakupannya, jaringan komputer dibedakan menjadi, LAN (Local Area Network), MAN
( Metropolitan Area Network), WAN ( Wide Area Network) dan Internet.
1) LAN
( Local Area Network)
LAN adalah sekumpulan koputer yang
berada di areal yang tidak terlalu luas, seperti kantor milik pribadi dan
sebuah perusahaan kecil atau menengah. Biasanya LAN berukuran hingga beberapa
kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu
perusahaan atau pabrik-pabrik agar dapat saling bertukar informasi serta
pemakaian bersama sumber daya, misalnya printer berkualitas tinggi harganya
sangat mahal.
2) MAN
( Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan dalam suatu kota dan dapat memanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN mampu manunjang data dalam suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3) WAN
( Wide Area Network)
WAN memiliki cakupan yang lebih luas
daripada MAN. MAN dapat meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan
satu benua. Adapun metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.
4)
Internet
Internet adalah interkoneksi
jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia, sehingga cakupannya sudah
mencapai satu planet bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet.
Koneksi jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan yang khas dari
Internet Protocol (IP).
Tabel berikut merupakan gambaran
jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan internet.
JARAK/
CAKUPAN (METER)
|
CONTOH
|
JENIS
|
10
s/d 100
|
Ruangan
|
LAN
|
100
s/d 1000
|
Gedung
|
LAN
|
1000
s/d 10.000
|
Kampus
|
LAN
|
10.000
s/d 100.000
|
Kota
|
MAN
|
100.000
s/d 1.000.000
|
Negara
|
WAN
|
1.000.000
s/d 10.000.000
|
Benua
|
WAN
|
>10.000.000
|
Planet
|
Internet
|
- Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar,
jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu wire network dan
wireless network.
1)
Wire network
Wire network adalah jaringan
komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Umumnya, kabel yang
digunakan terbuat dari bahan dasar tembaga. Namun dalam perkembangan
selanjutnya, digunakan pula kabel yang terbuat dari serat optik.
Kabel berbahan tembaga biasanya
digunakan pada jaringan lokal atau LAN, sedangkan kabel serat optik digunakan
pada jaringan MAN atau WAN .
Wire network memiliki beberapa
keunggulan diantaranya sebagai berikut;
a) Proses pengiriman data dapat lebih cepat.
b) Proses
pengiriman data relatif tidak dipengruhi oleh faktor lingkungan.
c) Pengiriman data dari komputer yang berbeda biasanya tidak saling mengganggu
secara signifikan.
d) Bisa menembus tembok yang tebal sekalipun,
e) Relatif berbiaya rendah.
Namun demikian, wire network pun
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut;
a) Proses instalasi sangat rumit.
b) Memerlukan pemeliharaan kabel yang intensif.
c) Tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan atau dari tempat yang tidak terjangkau
kabel seperti kapal laut, di jalan raya, atau di dalam pesawat terbang.
2) Wireless network
Wireless network adalah jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio atau cahaya inframerah sebagi media
penghantar. Gelombang radio ini bekerja pada frekuensi tinggi, yaitu 2,4 GHz
dan 5,8 GHz, sedangkan penggunaan inframerah hanya terbatas pada jaringan jarak
pendek yang melibatkan dua buah komputer saja.
Wireless network memiliki beberapa
keunggulan diantaranya sebagai berikut;
a)
Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan
wireless.
b)
Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap
c)
Proses instalasi relatif cepat dan mudah
d)
Relatif lebih mudah dalam pengembangannya
e)
Tindakan pemeliharaan lebih mudah
Adapun kekurangan dari wireless
network adalah sebagai berikut;
a)
Umumnya berbiaya lebih mahal.
b)
Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.
c)
Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.
d)
Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu.
- Berdasarkan fungsi
1)
Client server
Client server adalah jaringan
komputer yang memfungsikan salah satu atau beberapa komputernya sebagai server
atau induk bagi komputer lain. Server dijaringan tipe ini disebut dengan
dedicated server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas
kepada komputer lain atau client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web,
e-mail, file, dan lain-lain. Dalam hal ini, server tersebut tidak dapat
berperan sebagai workstation atau client.
Client server banyak diterapkan pada
jaringan internet. Namun, LAN atau jaringan lainpun masing-masing.
Jaringan komputer dengan sistem
client server memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
a) Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain, seperti sebagai workstation.
b) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat sebuah
komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administras
dan sistem keamanan jaringan.
c) Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up data
dilakukan terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang digunakan
di dalam jaringan.
Namun, jaringan komputer dengan
sistem client server juga memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut;
a) Biaya operasional relatif lebih mahal.
b) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server,
c) Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2)
Peer to peer
Peer to peer adalah jaringan
komputer yang setiap komputernya dapat menjadi server sekaligus client. Dengan
demikian, tidak ada satu pun komputer yang bertinfak sebagai induk komputer.
Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke
komputer lain atau dikenal dengan istilah non-dedicated server.
Peer to peer umumnya banyak
diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga diaplikasikan pada MAN, WAN atau
internet, namun hal ini jarang diterapkan. Salah satu alasannya adalah masalah
managemen dan keamanan data. Akan menjadi kesulitan tersendiri jika harus
menjaga keamanan pada jaringan peer to peer ketika pengguna komputer sudah
sangat banyak.
Jaringan komputer dengan sistem peer
to peer memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
a) Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang
dimilikinya, seperti harddisk, drive, fax/modem, dan printer.
b) Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client
server, salah satunya karena tidak memrlukan adanya server yang memiliki
kempuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Dengan demikian,
jika salah satu komputer/peer mati atau rusak maka jaringan secara keseluruhan
tidak akan mengalami gangguan.
Namun, jaringan komputer dengan
sistem peer to peer juga memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut;
a) Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena pada
jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam
komunikasi yang terjadi
b) Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server karena
setiap komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian fasilitas
jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d) Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam
jaringan maka back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.
5. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan mengacu pada
cara-cara menghubungkan komputer/client node dengan menggunakan kabel hingga
membentuk jaringan. Topologi yang ada sangatlah tergantung pada letak geografis
dari setiap node, sehingga kualitas kendali sangat dibutuhkan dalam komunikasi
ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
Topologi jaringan komputer sangat
banyak, namun yang paling banyak digunakan adalah topologi bus/linear, ring,
dan start.
- Topologi Bus
Pada topologi bus, setiap node
dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal melalui sebuah interface
komunikasi. Setiap komputer/node dapat berkomunikasi lansung dengan komputer
ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel
utama tidak terdapat node maka harus ditutp dengan semacam T-Connector (
terminal 500 ohm).
Keunggulan topologi bus adalah
sebagai berikut;
1)Instalsi cukup mudah dan hemat kabel
2)Tata letak relatif sederhana.
3)Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.
Adapun kekurangan dari
topologi bus adalah sebagai berikut;
1) Lalu lintas data pada kabel utama
cendrung padat dan berpeluang terjadinya collision atau tabrakan data karena
data ditransmisikan secara dua arah.
2) Jika kabel utama terputus
maka seluruh jaringan akan berhentu.
2. Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap node
dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal dan membentuk kurva tertutup
(berpola sebuah lingkaran).
Keunggulan topologi ring adalah
sebagai berikut;
1) Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan data sangat
kecil, sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih cepat.
2)
Tata letak relatif sederhana.
Adapun kekurangan dari topologi ring
adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi
yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terjadi gangguan di suatu node
maka seluruh jaringan akan terganggu.
3. Topologi Star
Pada topologi start (bintang),
setiap workstation/node dihubungkan dengan sebuah perangkat konsentrator atau
hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh sebuah node akan disebarkan oleh hub
kesemua node walaupun node yang didatanginya bukan node penerima sesungguhnya.
Oleh karena alasan inilah, maka kinerja jaringan semakin menurun yang
menyebabkan topologi ini kurang populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka
dibuatlah alat bernama switch yang merupakan pengembangan dari hub. Switch
hanya akan mengirimkan data yang diterimanya ke node/komputer yang benar-benar
menjadi tujuannya. Dengan demikian, kinerja jaringan semakin baik.
Disamping itu, switch juga dapat
mengatur pemakaian media jaringan. Pada suatu saat hanya sebuah komputer saja
yang diizinkan menggunakan media untuk pengiriman data. Dengan demikian
kecepatan maksimal dapat dicapai.
Topologi star merupakan topologi
yang paling banyak dipakai di masyarakat karena beberapa keunggulannya, yaitu
sebagai berikut;
1)
Paling fleksibel
a)
Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain.
b)
Kendali dilakukan secara terpusat.
c) Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan
jaringan.
2)
Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu jaringan secara
keseluruhan.
Namun, topologi star juga memiliki
beberapa kerugian antara lain sebagai berikut;
1) Boros kabel.
2) Perlu penangan khusus.
3) Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub mengalami
gangguan maka jaringan secara keseluruhan pun akan terganggu.
6. Model Protokol Jaringan
Komputer
1) Model OSI
Dalam sebuah jaringan komputer,
biasanya akan terjadi proses komunikasi data yang melibatkan interpreter.
Interpreter ini umumnya melekat pada perangkat komunikasi data yang diproduksi
oleh sebuah vendor.
Dahulu, koneksi antar komputer dalam
sebuah jaringan dari vendor perangkat telekomunikasi yang berbeda-beda sangat
sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan setiap vendor memiliki interpreter atau
aturannya sendiri-sendiri.
Untuk mengatasi kendala ini, maka
dirasa perlu adanya protokol atau aturan baku perihal pengiriman data yang
mengikat semua vendor perangkat telekomunikasi. Oleh sebab itu, badan dunia
yang menangani masalah standardisasi ISO ( International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI
( Open System Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor
perangkat telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.
Model referensi ini pada awalnya
ditujukan untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan. Namun ide tersebut
gagal diwujudkan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut;
- Model referensi mirip dengan model referensi DARPA yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
- Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi ( seperti metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) diulang-ulang dalam beberapa layer.
- Pertumbuhan internet sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP telah membuat OSI Reference Model menjadi kurang populer da kurang diminati.
Model referensi OSI terdiri atas
tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi yang ter atas.
Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk produk-produk LAN saja, tetapi
juga berguna dalam membangun jaringan internet.
Tabel. Model referensi OSI
Lapisan/Layer
|
Fungsi
|
7
(Application)
|
Berfungsi sebagai antar muka(
penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan
jaringan”.Contoh protokol yang berada pada lapisan ini yaitu FTP, Telnet,
SMTP, Hfl’P, POP3, dan NFS.
|
6
(Presentation)
|
Berfungsi Untuk Mentranslasikan
Data Yang Hendak Di Transmisikan Oleh Aplikasi Ke Dalam Format Yang Dapat
Ditransmisikan Melalui Jaringan. Protokol Yang Berada Pada Level Ini Adalah
Jenis Redirector Software, Seperti Network Shell (Semacam Virtual Network
Computing (VNC) Atau Remote Destop Protokol (RDP). Kompresi data dan enkripsi
juga ditangani oleh layer ini.
|
5
( Session)
|
Berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama. Layer Session, sering disalah artikan sebagai
prosedur log on pada network dan berkaitan dengan keamanan.
|
4
(Transport)
|
Berfungsi untuk memecah data
menjadi paket-paket data serta memberikan nomor unit setiap paket sehingga
dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses
akan diberi tanda (acknowledgement), sedangkan paket yang rusak atau hilang
ditengah jalan akan dikirim ulang.Contoh protokol yang digunakan pada layer
ini adalah UDP, TCP, dan SPX.
|
3
(Network)
|
Berfungsi untuk mendefinisikan
alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Pada
layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket
yang error.Contoh protokol yang digunakan antara lain IP dan IPX.
|
2
(Data Link)
|
Berfungsi untuk menentukan
bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada
level ini terjadi error corretion, flow control, pengalamatan perangkat keras
(MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti
bridge dan switch layer-2 beroperasi.Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini
dikelompokkan menjadi dua, yaitu; Logical Link Control (LLC) dan Media Access
Control (MAC).
Contoh protokol yang digunakan
pada layer ini adalah Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4), Tokenring
(802.5), Demand Priority (802.12).
|
1
(Physical)
|
Berfungsi untuk mendefinikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan, dan
pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless.Layer
physical berkaitan lansung dengan besaran fisis seperti listrik, magnet,
gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat ditransmisi
melalui media jaringan.
|
Lapisan/Layer
|
Fungsi
|
7
(Application)
|
Berfungsi sebagai antar muka(
penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan
jaringan”.
|
2). Model DARPA dan
TCP/IP
Pada 1970-an hingga 1980-an,
Departemen Pertahanan atau (Departement of Defense) mengusulkan konsep model
referensi protokol DARPA berbasis TCP/IP.DARPA (United States Defense Advanced
Research Project agency) adalah lembaga yang mengembangkan protokol TCP/IP.
Model ini disebut juga TCP/IP model
atau Internet Model. Oleh sebab itu, model DARPA tidak dapat dipisahkan dengan
TCP/IP. Protokol ini merupakan komunikasi utama dalam internet. Internet
memungkinkan sestem apapun yang terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan
sistem lain, tanpa harus memedulikan bagaimana remote sistem yang lain bekerja.
Berikut ini adalah beberapa
keunggulan protokol TCP/IP.
1)
Sangat kompatibel dengan perangkat keras komputer dan sistem operasi. Ideal
untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda
walaupun tidak terhubung dengan internet.
2)
Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok
untuk berbagai macam jaringan.
3)
Memungkinkan devide TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain
diseluruh jaringan walupun ia merupakan jaringan global (dunia).
4)
Protokol tingkat tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga
menyediakan layanan pengguna yang luas.
Jika dibandingakan dengan model referensi
OSI, referensi DARPA hanya memiliki empat lapisan, yaitu;
1)
Network Interface layer atau physical layer.
2)
Internetworking layer atau internet layer.
3)
Host-to-host layer atau transport layer.
4)
Application layer.
Tabel. Referensi DARPA.
Lapisan/Layer
|
Fungsi
|
4
(Application)
|
Berfungsi menyediakan akses
aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Layer ini menangani higt-level protokol,
masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.Protokol-protokol
aplikasi pada layer ini yaitu; Telnet, DHCP, DNS, HTFP, FTP, SNMP, dan
lainnya.
|
3
( Host to host)
|
Berfungsi membuat komunikasi antar
dua host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke
tujuan data dengan cara membuat logical connection di antara keduanya.Layer
ini juga bertugas memecah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari
application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim
data.
Ada dua cara pengiriman data,
yaitu; connection-oriented (menggunakan protokol TCP) dan connectionless
oriented (menggunakan protokol UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap
reabilitas data, sedangkan protokol UDP lebih berorientasi pada kecepatan
pengiriman data. Protokol pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.
|
2
(Internetworking)
|
Berfungsi untuk melakukan routing
dan pembuatan paket IP menggunakan teknik encapsulation. Layer ini memiliki
tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket
data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas melakukan
paket switching untuk mendukung tugas utama tersebut.Protokol yang digunakan
patch layer ini yaitu; Internet Protocol (IP), Internet Control Message
Protocol (ICMP), address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse Address
Resolution Protocol (RARP).
|
1
(Networking Interface)
|
Berfungsi meletakkan frame-frame
data yang akan dikirim kemedia jaringan. Layer ini bertugas mengatur semua
hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini
adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti; Ethernet, Token Ring,
serta layanan teknologi WAN seperti POTS, ISDN, France relay, dan ATM.
|
Berikut ini adalah tabel
hubungan antara Model Referensi OSI dengan DARPA.
Tabel. Hubungan referensi OSI dengan
DARPA.
Model
OSI
|
DARPA/TCP/IP
|
Protokol
|
||
No
|
Lapisan
|
Nama
Protokol
|
Kegunaan
|
|
7
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP(Dynamic Host Configuration
Protokol)
|
Protokol untuk distribusi IP pada
jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
DNS(Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan
nomor IP
|
|||
FTP( File Transfer Protocol)
|
Protokol untuk mentransfer file
|
|||
HTTP(Hyper Text Transfer Protocol)
|
Protokol untuk mentransfer file
HTML dan Web.
|
|||
MIME (Multipurpose Internet Mail
Extention)
|
Protokol utnuk mengirim file
binary dalam bentuk teks
|
|||
NNTP (Network News Transfer
Protocol)
|
Protokol untuk menerima dan
mengirim newsgroup
|
|||
POP (Post Office Protocol)
|
Protokol utnuk mengambil mail dari
server
|
|||
SMB (Server Message Block)
|
Protokol untuk transfer berbagai
server file DOS dan Windows
|
|||
6
|
Presentasi
|
SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol)
|
Protokol untuk penukaran mail
|
|
SNMP ( Simple Network Management
Protocol)
|
Protokol untuk manajemen jaringan
|
|||
Telnet
|
Protokol untuk akses dari jarak
jauh
|
|||
TFTP ( Trivial FTP)
|
Protokol untuk transfer file
|
|||
5
|
Sessi
|
NETBIOS (Network Basic Input
Output System)
|
Jaringan standar BIOS
|
|
RPC ( Remote Procedure Call)
|
Prosedur memanggil jarak jauh
|
|||
SOCKET
|
Input Output untuk network jenis
BSD-UNIX
|
|||
4
|
Transport
|
transport
|
TCP (Transmission Control
Protocol)
|
Protokol pertukaran data
berorientasi (connection oriented)
|
UDP ( User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data
non-orientasi ( connectionless)
|
|||
3
|
network
|
Internet
|
IP (Internet Protocol)
|
Protokol untuk menetapkan routing
|
RIP ( Routing Information
Protocol)
|
Protokol untuk memilih routing
|
|||
ARP (Address Resolution Protocol)
|
Protokol untuk mendapatkan
informasi hardware dari nomor IP
|
|||
RARP ( Reverse ARP)
|
Protokol untuk mendapatkan nomor
IP dari hardware
|
|||
2
|
Datalink
|
LLC
|
PPP (Point to Point Protocol)
|
Protokol untuk point ke point
|
MAC
|
SLIP (serial Line Internet
Protocol)
|
Protokol dengan menggunakan
sambungan serial
|
||
1
|
Fisik
|
Network
Interface
|
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM.
|
(disadur dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar